Hati Sebagai Hamba

Seekor harimau yang nyasar disuatu perusahaan, karena ketakutan akan ditemukan, sang harimau bersembunyi di toilet perusahaan. Berhari-hari ia cukup aman bersembunyi didalam toilet. Tak seorang pun memperhatikan toilet tersebut, karena jarang dipakai. Itu adalah toilet eksekutif. Namun setelah beberapa hari bersembunyi, sang harimau mulai kelaparan. Akhirnya ia memutuskan untuk menyantap apapun yang ditemukannya.

Pagi itu, Kepala HRD perusahaan masuk ke toilet. Betul-betul santapan yang lezat bagi sang harimau. Maka, setelah melihat situasi cukup aman, akhirnya harimau tersebut langsung menerkam Kepala HRD perusahaan itu. Berhari-hari setelah Kepala HRD hilang, ternyata perusahaan aman terkendali dan tidak terjadi masalah apapun. Dan sang harimau lapar lagi. Kali ini ia menunggu korban kedua. Ternyata, korban kedua tersebut adalah Presiden Direktur(Presdir) perusahaan itu yang banyak mengurusi urusan-urusan utama dalam perusahaan & urusan penting lainnya. Ketika ia sedang menikmati aktivitas alaminya, ia pun diterkam oleh harimau itu. Setelah kejadian itu, perusahaan tetap tenang, bahkan sampai berhari-hari setelah peristiwa itu, tak ada yang geger dan merasa kehilangan dengan lenyapnya Kepala HRD maupun Presiden Direktur.

Lantas, untuk ketiga kalinya setelah beberapa hari lewat, sang harimau pun lapar lagi. Pagi itu yang masuk adalah sang office boy. Hari itu, sang office boy membersihkan toilet eksekutif tersebut. Setelah melihat situasi aman, sang harimau menerkamnya. Selang beberapa jam kemudian, perusahaan tersebut menjadi geger, orang-orang mulai mencari sang office boy yang hilang, karena mereka membutuhkannya untuk fotokopi, mengantarkan dokumen, melayani tamu, dan urusan-urusan lainnya, hal itu membuat mereka sibuk mencari sang office boy.

Keamanan pun dikerahkan untuk mencari sang office boy. Semua orang sibuk mencari sampai ke pelosok kantor. Justru karena sang harimau telah memakan sang office boy perusahaan menjadi geger dan harimau itu ditemukan di toilet eksekutif.

Tentu saja ini semua hanya cerita kiasan(ilustrasi/ perumpamaan), tetapi mempunyai makna yang sangat berharga.

"Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan
barang siapa yang ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hamba atas semuanya."
(Markus 10:43-44)


Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar (pemimpin) dalam suatu jabatan. Tidaklah salah untuk menjadi yang terbesar (pemimpin), tetapi Yesus menegaskan kepada kita dalam (Markus 10:43-44), jika kita ingin menjadi yang terbesar (pemimpin), hendaklah kita menjadi pelayan atas sesama (saling melayani) dengan penuh kerendahan hati & menjadi hamba untuk semua. Karena kedudukan & kemuliaan seorang pemimpin tidak terletak pada kekuasaan, melainkan pada pemberian dirinya yang tulus sebagai hamba atau pelayan bagi sesamanya. Dan kemuliaan seorang pemimpin tidak diukur dari banyaknya uang, jabatan; kuasa, melainkan dari kerelaannya untuk melayani; menyelamatkan banyak orang.

Sahabatku, jika kita ingin menjadi yang terkemuka atau terbesar diantara kita, maka hendaklah kita dengan rendah hati, mau menjadi Pelayan yang melayani sesama dan menjadi hamba bagi semua untuk melayani mereka untuk kemuliaan nama Tuhan.

No comments: